Seperti dilansir crystalkiss.com, di kedalaman lebih dari 30 meter tim penyelam menemukan air tawar di tengah kolom air laut. Dan anehnya air itu pun segar tidak seperti air di sekelilingnya yang asin. Kondisi itu berubah menjadi lebih aneh saat penyelam kembali menemukan air laut mulai melewati kedalaman 60 meter. Dan beberapa meter dari lokasi itu akan ditemukan sebuah gua. Di bagian bawah gua itu tim penyelam menemukan sebuah sungai lengkap dengan pohon dan dedaunan yang mengapung di kolom air itu.
Dia yang sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumentari tentang keindahan alam dasar laut merasa terpukau dan tidak habis pikir. Apalagi melihat kumpulan mata air tawar-segar tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya. Peristiwa ganjil itu memusingkankan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air masin di tengah lautan. Ia akhirnya berpikir bahwa itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, merasa tak kunjung mendapatkan jawapan yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.
ia pun bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan ( surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan.. .”Artinya: “Dia biarkan dua lautan bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak boleh ditembus.” Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas.
Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir menyebutkan, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diertikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air masin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju minhuma lu’lu`u wal marjaan” ertinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam.
Fenomena ini pertama
kali ditemukan oleh Mr.Costeau
Foto2 diatas diambil oleh seorang penyelam bernama Anatoly Beloshchin
0 comments:
Post a Comment
"Masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpi - mimpi mereka" - Eleanor Roosevelt
Please leave your Comment, because your Comment is my pleasure ^^